Thursday, 29 November 2012

sejarah atletik


SEJARAH  ATLETIK
Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama kali pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia), dan di internasional  IAAF (International Association of Athletics Federations). Olahraga atletik merupakan satu-satunya olahraga yang di perlombakan pada olimpiade tersebut.
Sejarah Atletik adalah dimulai pada saat diselenggarakan olimpiade pertama. Atletik sendiri event yang diselenggarakan pada olimpiade tersebut, 776 SM. Saat itu, satu-satunya event yang ada adalah perlombaan lari atau stade.
 Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa:
Panhellenink Games
-           The Pythian Game (dimulai 6 SM) digelar di Argolid setiap dua tahun sekali.
-          The Isthmian Game (dimulai 523 SM) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun.
-          The nemean games (dimulai pada 515 SM). Diadakan di argolid setiap dua tahun sekali.

The roman games

The roman games berasal dari yunani murni yang menggunakan perlombaan lari dan lempar.
Dahulu, atletik dikenal sebagai olahraga tempur karena pada abad pertengahan seorang anak bangsawan akan dilatih dalam hal berlari, bertarung, bergulat, berkuda, memanah, dan pelatihan senjata. Bangsa lain pun sangat menggemari kontes atletik ini. Antara lain celtik, teuton, dan goths.

Pada abad ke-19, organisasi formal dari event modern pun dimulai. Pada saat itu, mulailah dimasukan olahraga regular dan latihan rezim sekolahan.

Pada 1869, saat berlangsungnya olahraga modern, atletik modern pada saat itu diorganisasi di trek berjarak 400 m. adapun acara lapangan lainnya, yakni melompat dan melempar dengan menggunakan tempat yang berada di dalam trek.

Pada 1928, kaum wanita baru mulai diperbolehkan ikut berpartisipasi pada acara olimpiade, baik yang berada di dalam trek maupun lapangan.

Pada 1912, dibentuklah IAAF. Sebuah badan pengelola internasional. Pada 1983, IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaran dunia outdoor. Sebagian ada yang merupakan pertandingan regional, seperti kejuaran Eropa, American games, dan commonwealth games.

Selain itu, ada sirkuit Liga Emas Profesional yang di akumulasikan dalam IAAF world athletics final dan kejuaraan dalam ruangan seperti world indoor championship. Olahraga tersebut memeiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, kususnya olimpiade.


LARI 100 METER

 Description: C:\Users\OWNER\Downloads\lari jarak pendek.jpg

Tehnik lari 100 meter adalah sebagai berikut:
Didalam lari sprint 100 meter ada 3 hal penting yang harus di kuasai oleh setiap pelari yaitu: teknik start, teknik lari dan teknik finish.

A.    Teknik Start

Dalam perlombaan lari dikenal 3 macam start, yaitu start jongkok (crouching start) digunakan pada lari jarak pendek, start berdiri (standing start) di gunakan pada lari jarak menengah, jarak jauh dan marathon. Start melayang (flying start) digunakan lari sambung atau estafet oleh pelari kedua dan pelari berikutnya.
Teknik start jongkok mempunyai 3 macam posisi start yang dilakukan pada block start, yaitu:

             a). Short Startbunc Start (Start Pendek)
Posisi start ini diukur 16 inci dari garis start sampai dengan block start depan. Saat jongkok lutut kaki belakang berada di depan ujung kaki yang lain. Apabila berdiri, ujung kaki belakang akan terletak kira-kira disamping tumit. Start ini dapat menghasilkan kecepatan yang tinggi, tetapi bagi anak-anak start ini kurang sesuai karena dengan posisi kaki yang berdekatan, peranan kedua tangan akan terasa lebih berat, maka start pendek ini akan sesuai dipakai pada atlet yang sudah terlatih.

b) Medium start (start menengah)
Posisi start ini diukur 21 inci dari garis start sampai dengan block start depan, Saat berjongkok lutut kaki belakang kira-kira berada di samping lekukan telapak kaki depan. Start ini juga biasa menghasilkan kecepatan yang tinggi. Pada posisi ini atlet dapat mengeluarkan tenaga yang besar untuk melesat dari block start, dengan kecepatan yang tinggi, sehingga posisi start ini banyak digunakan oleh para atlet.

c) Long start (start panjang)
Posisi start ini diukur 21 inci dari garis start sampai block start depan, dengan jarak 26 inci diantara block. Saat berjongkok lutut kaki belakang berada disamping atau kira-kira segaris dengan tumit kaki depan atau letak lutut lebih mundur lagi, kedua telapak kaki saling berjauhan. Start ini kurang menguntungkan. Pelari yang berkaki panjang biasanya sesuai dalam memakai start ini.

Adapun gerakan aba-aba “Siap” lari jarak pendek 100 meter adalah:

a). Pada aba-aba “bersedia” atlet mulai menempatkan diri pada block start, dengan kedua kaki bertumpu pada block start, dan lutut kaki belakang diletakan ditanah, pada saat yang sama tangan diletakan dibelakang garis start, kurang lebih selebar bahu, dengan ujung-ujung jari menyentuh tanah, antara ibu jari dan telunjuk membentuk seperti huruf V, kepala relak dengan pandangan mata kedepan.

b) Pada aba-aba “siap” lutut diangkat dari tanah sedemikian rupa sehingga kedua kaki sama-sama menjadi sedikit bengkok, untuk idealnya menurut Vern Gambetta, lutut depan membentuk sudut 90 derajat, dan lutut belakang membentuk sudut antara110 sampai 120. Dan kaki kaki tersebut menekan pada balok, pinggul menjadi naik sedemikian rupa sehingga lebih tinggi dari bahu yang letaknya berada diatas tangan, lengan di pertahankan lurus dengan berat badan dibebankan merata kepada semua titik tumpu, punggung tidak boleh tinggi dari bahu dan dicari posisi mana yang paling enak untuk dapat melesat secepatnya dari balok start dan pandangan mata melihat kedepan, kurang lebih 1,5meter didepan garis start.

c) Pada saat pistol bunyi atau aba-aba “ya”, si atlet dengan reaksi yang cepa bertolak dari balok start, pada saat yang sama mengangkat tangan dari tanah, yang mengakibatkan ketidakseimbangan badan sebagai tahap awal dari gerakan start, kaki belakang dalam keadaan bengkok bergerak maju, kaki yang lain diluruskan dengan kuat untuk memberikan daya dorong kedepan, kedua lengan memberikan imbangan gerak terhadap kedua kaki dan membantu memberikan daya selama gerakan lari.
B.     Teknik Lari Jarak Pendek 100 Meter

Pada teknik lari jarak pendek ada 3 macam bagian yang harus diperhatikan, yaitu: langkah kaki, ayunan lengan serta kecondongan badan.

1.      Langkah Kaki
Gerakan lari secara keseluruhan dimulai dengan tanah kembali, siklus keseluruhan dimulai saat dimana satu kaki melangkah menyentuh tanah, dan sampai kemudian menyentuh lagi, jadi terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

a). Tahap melangkah (drive)
Mata kaki dan lutut diangkat pada saat titik berat badan bergerak didepan kaki yang menumpu, dan mendorong pinggul kedepan. Kaki yang melangkah ditekuk dan bergerak kedepan dan keatas, ekstensi maksimum dari kaki yang melangkah bersamaan dengan gerak mengangkat paha dari kiri, ekstensi tersebut kedepan sampai kejari jari kaki.
Kedua lengan mengayun memberi imbangan gerak terhadap kedua kaki, titik maksimum gerakan ini bersamaan pula dengan gerak dorong akhir, sehingga bila siku berada dititik jauh dibelakang, lutut yang satunya akan mencapai tinggi maksimum didepan badan, ayunan tangan kedepan kearah hidung serta ayunan kebelakang agak keluar dengan siku ditekuk membuat sudut kira-kira 90 derajat.

b). Kontak (contact)
Kontak dengan tanah untuk lari jarak pendek khususnya lari jarak 100 meter berbeda dengan lari jarak jauh dan menengah. Pada lari jarak jauh dan menengah kontak terjadi saat telapak kaki menyentuh tanah, sedangkan kontak pada saat lari jarak 100 meter terjadi pada saat bola kaki menyentuh tanah.

c).  Support
Pada saat yang sama lutut sedikit dibengkokan sebagai persiapan untuk melangkah, sedangkan lutut yang lainya ketika bergerak kedepan terus dibengkokan (jaga keseimbangan dengan kecepatan) sampai ini menjadi kaki tumpu (dibawah titik berat badan), dan diteruskan bersama dengan pinggul bergerak kedepan pada saat rilek pada saat kaki tumpu menjadi kaki dorong. Ayunan kedua tangan tetap kearah hidung.

d). Tahap pemulihan (recovery)
Sekali gerak melangkah itu selesai, sentuhan pada tanah yang dibuat oleh tungkai selesai juga, dan titik pusat berat badan tetap diproyeksikan pada satu garis lurus kedepan (bukan parabola), tungkai yang telah melangkah secara otomatis akan terangkat kebelakang, sedangkan tungkai yang lain kedepan dan mulailah terbentuk tarikan yang aktif ketika tungkai mulai menyentuh tanah.
Tungkai belakang membuat gerakan rotasi yang berulang ulang dan lengan berayun dengan arah yang berlawanan. Siklus ini dapat disebut suatu gerakan rilek dalam saaat melayang atau tahap pemulihan.

2.      Ayunan Lengan
Ayunan lengan pada lari jarak pendek gerakannya lebih keras dibandingkan dengan lari jarak menengah dan jauh karena dipengaruhi oleh kecepatan yang tinggi, sehingga secara otomatis ayunan lengan akan lebih keras dan lebih tinggi juga frekwensinya dan lebih banyak di bandingkan dengan lari jarak menengah dan jauh. Ayunan tangan harus kuat agar keseimbangan titik terganggu, ayunan tangan ini mengarah kedepan hidung serta ayunan kebelakang agar keluar dengan siku ditekuk membentuk sudut 90 derajat.

3.      Kecondongan Badan
Pada lari jarak pendek posisi badan condong kedepan, tidak membungkuk dan juga tidak membusungkan dada, pandangan tidak terlalu jauh kedepan, sebaiknya kurang lebih 5 sampai 10 meter kedepan (Yusuf Adisasmita, 1992:40)

Namun pada kenyataannya pada atlet kelas dunia, seperti Carl Lewis dan Ben Johnson, posisi badan tidak condong kedepan, namun cenderung hampir tegak, hal ini bisa terjadi karena dipengaruhi oleh kecepatan lari yang sangat tinggi, sehingga secara otomatis badan akan tegak dalam melakukan lari jarak pendek 100 meter tersebut.

C.     Teknik Finish

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pelari pada waktu melewati garis Finish, diantaranya:
-          Lari terus tanpa mengubah sikap lari
-          Dada dicondongkan kedepan, tangan kedua-duanya diayunkan kebawah belakang, di Amerika lazim disebut “the lunge” atau merobohkan diri.
-          Dada diputar dengan ayunan tangan kedepan atas, sehingga bahu sebelah majukedepan.
-          Cara yang paling baik untuk memasuki garis finish adalah dengan cara dada dicondongkan kedepan, tangan diayunkan kebelakang, karena cara ini paling efektif dan biasa dilakukan oleh atlet-atlet lari jarak pendek 100 meter.

LARI JARAK MENENGAH

Lari jarak menengah menempuh jarak 800 m dan1500 m. Start yang digunakan untuk lari jarak menengah nomor 800 m adalah start jongkok,sedangkan untuk jarak 1500 m menggunakan start berdiri. Pada lari 800 m masing –masing pelari berlari di lintasannya sendiri, setelah melewati satu tikungan pertama barulah pelari–pelari itu boleh masuk ke dalam lintasan pertama. Hal yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah adalah penyesuaian antara kecepatan dan kekuatan / stamina dari masing –masing pelari.
Gerak lari jarak menengah (800 m-1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek. Terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball  ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Start dilakukan dengan cara berdiri.

 Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah
-                      Badanharus selalu rileks atau santai.
-                      Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
-                      Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
-                      Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan,panjang langkah harus
             sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukuptinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).

Teknik Start Berdiri untuk Lari Jarak Menengah (1.500 m) adalah :
1.      aba-aba (bersedia) Dengan sikap tenang tetapi menyakinkan melangkah maju ke depan,berdiri tegak di belakang garis start.
2.       aba-aba (siap) Mengambil sikap kaki kiridi depan dan kaki kanan di belakang, tidakmenginjak garis start, badan condong ke depan.
3.      aba-aba (ya) Mulai berlari dengan kecepatan yang tidak maksimal melainkan cukupsetengah atau tiga perempat dari kecepatan maksimal.

Teknik lari gerakan jarak menengah meliputi :
1.      posisi kepala dan badan tidak terlalu condong, sikap badan seperti sikap orang berlari.
2.      Sudut lengan antara 100 – 110 derajat.
3.      Pendaratan pada tumit dan menolak dengan ujung kaki.
4.      Ayunkan kedua lengan untuk mengimbangi gerak kaki.
5.      Mengayunkan lutut kedepan  tidak stinggi pinggul.
6.      Pada waktu menggerakan tungkai bawah dari belakang kedepan tidak terlalu tinggi.





Peraturan Perlombaan

Peraturan perlombaan ditetapkan oleh IAAF ( International Amateur AtleticFederation ) atau tingkat nasional PASI ( Persatuan Seluruh Atletik Indonesia ) tentang perlombaan lari jarak menengah :

a.       Garis start atau finis dalam lintasan lari di tunjukan dengan sebuah garis selebar 5 cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan harus di ukur dari tepi garis start ke tepi garis finis terdekat dengan garis start.
b.      Aba-aba yang di gunakan  dalam lari jarak menengah adalah “bersedia”, “siap” dan “ya” atau bunyi pistol.
c.       Semua peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba-aba “ya” atau bunyi pistol yang di bunyikan di udara.
d.      Peserta yang membuat kesalahan pada saat start harus di peringatkan (maksimal 3 kali kesalahan).
e.       Lomba lari jarak menengah pada perlombaan besar dilakukan 4 tahap yaitu : babak pertama, babak kedua, babak semi final, dan babak final.
f.       Babak pertama akan diadakan apabila jumlah peserta banyak, pemenang 1 dan 2 tiap heat berhak maju kebabak berikutnya.

Diskualifikasi atau hal-hal yang di anggap tidak sah dalam lari jarak menengah yaitu :
a.       Melakukan kesalahan start lebih dari 3 kali.
b.      Memasuki lintasan pelari lain.
c.       Mengganggu pelari lain.
d.      Keluar dari lintasan.
e.       Terbukti memakai obat perangsang.


LARI MARATHON

Marathon adalah lari jarak jauh dengan jarak yang di tentukan, yakni 21,100 km untuk setengah Marathon dan 42,195 km untuk Marathon. Marathon berasal dari legenda pheidippides, seorang utusan yunani. Legenda yang menyatakan bahwa ia di kirim dari medan perang dari Marathon ke Athena untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada pertempuran Marathon (di mana ia baru saja  berjuang), yang terjadi pada bulan Agustus atau September, 490 SM
Gerak dasar lari dapat dilakukan dengan:


a) Maju, mundur dan ke samping. 
b) Pada lintasan lurus atau lintasan berkelok-kelok.
c) Cepat dan lambat
d) Suara gaduh atau tanpa suara
e) Mendaki atau menurun.
f) Menaiki tangga (tribune) atau menuruni tangga.
g) Sendirian, berpasangan atau berkelompok.
h) Bersama anak-anak lain alau melawan anak-anak lain.
i) Menggunakan alat bantu atau tanpa alat bantu.
 j)  Melewati rintangan.
k) Menggunakan lapangan rumput, lintasan atau lapangan.
l) Di hutan, kebun atau jalan. Dll


LEMPAR LEMBING

Description: C:\Users\OWNER\Downloads\lempar lembing.jpg Lembing adalah olahraga yang merupakan keturunan dari banyak bentuk kompetis idiperebutkan di berbagai bagian dunia kuno yang melibatkan melemparkan dari peluru. Lembing adalah salah satu peristiwa yang membentuk bagian dari Olimpiade kuno, dan itu termasuk dalam perdana Olimpiade modern pada tahun 1896. Lembing akhirnya diatur oleh lintasan dan lapangan payung tubuh, Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF).




Cara Memegang Lembing:
ü  Cara Finlandia: antara kedua jari tengah dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing, sedangkan jari telunjuk diletakkan sewajarnya.
ü  Cara Amerika: antara kedua jari telunjuk dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing.
 Cara Membawa Lembing
Ø  Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan telinga. Sementara mata lembing diarahkan ke depan agak serong ke arah bawah.
Ø  Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan telinga, tetapi mata lembing diarahkan ke depan dengan serong ke atas.
Ø  Lembing dibawa oleh tangan kanan yang diletakkan di belakang badan dengan mata lembing diarahkan ke depan serong atas.

Peraturan lomba lempar lembing
1.                  Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing.
2.                  Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m
3.                  Berat lembing putra : 800 gram
4.                  Panjang lembing putri : 2,2 m – 2,3 m
5.                  Berat lembing putri : 600 gram
6.                  Lembing harus dipegang pada tempat pegangan
7.                  Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah
8.                  Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung lemparan

 Persyaratan suatu lemparan yang syah
Ø  Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai.
Ø  Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya.
Ø  Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel.
Ø  Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.
Ø  Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.
Ø  Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.


LOMPAT JAUH

Description: C:\Users\OWNER\Downloads\lompat jauh.jpg

Lompat jauh adalah atletik (lintasan dan lapangan) peristiwa di mana atlet menggabungkan kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk  melompat  jauh dari take-off point.

Teknik dasar lomat  jauh

Tujuan dari lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ketitik lainnya. Dalam lompat jauh  ini terbagi menjadi beberapa  teknik dasar yaitu :



a) Awalan (Approach)
Awalan adalah gerakan permulaan dalam usaha untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya pada waktu akanmelakukan tolakan.

b) Tolakan ata utumpuan ( T ake off  )
Tolakan adalah perubahan atau perpindahan gerakan dari gerakan horizontal kegerakan vertikal yang dilakukan secara cepat.

c) Sikap badan saat  melayang diudara
Sikap melayang diudara yaitu sikap setelah kaki tolak menolakkan kaki pada balok tumpuan. Badan akan dapat  terangkat  melayang diudara, bersamaan dengan ayunan kedua lengan kedepan atas.

LEMPAR CAKRAM
Description: C:\Users\OWNER\Downloads\lempar cakram.jpg Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan. Lempar cakram diperlombakan sejak Olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong ke depan.

Latihan dasar menggunakan ring karet atau rotan :
1.        Diawali dengan sikap tegap
2.      Langkahkan salah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
3.       Lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring  tetap lurus dan berada di bawah ketinggian bahu
4.      Langkahkan kaki lurus ke depan (berlawanan dengan arah tangan). Ikuti gerakan pinggul dan dada ke depan. Kemudian lepaskan ring, ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke depan.
Cara memegang cakram:
Pegang dengan buku ujung jari-jari tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam.

Cara Mengayunkan cakram :
Ayunkan cakram dengan ring ke depan dan ke belakang di samping tubuh. Pada saat mengayunkan cakram, tangan yang memegang cakram direntangkan sampai lurus. Jangan sampai lepas

Peraturan dalam lempar cakram
Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran lempar tanpa menginjak garis lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya melalui setengah lingkaran bagian dalam.pelempar boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan tetapi tidak boleh menyentuh bagian atasnya. Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang terdekat ketepi dalam balok. Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali, kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final). Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung final.

Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang sesuai. Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya. Bagian dalam terbuat dari semen, aspal atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya bagian dalam harus datar lebih rendah 14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi lingkaran.
Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5 m, tebal besi lingkaran lempar 6 mm dan harus dicat putih. Garis putih selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi sepanjang 75 cm pada kedua sisi lingkaran.



TOLAK PELURU

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:
·                     Untuk senior putra = 7.257 kg
·                     Untuk senior putri = 4 kg
·                     Untuk yunior putra = 5 kg
·                     Untuk yunior putri = 3 kg
Teknik Dasar Tolak Peluru
Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang. Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
Teknik Menolak Peluru Pengenalan peluru Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.
Cara menolakkan peluru Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.
Sikap akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

LONCAT TINGGI
Description: C:\Users\OWNER\Downloads\gaya straddle.jpg  Loncat tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan meloncat dengan melewat tiang mistar. Loncat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk memperoleh loncatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter, sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Loncat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik. Loncat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.
Sarana dan Prasarana
1. Untuk  Awalan
a)  Daerah awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m
b)  Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100
2.  Tiang Loncat
Tiang loncat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja  asal kuat dan kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.
3.  Bilah Loncat
Terbuat dari kayu,metal atau bahan lain yang sesuai dengan :
v  Panjang mistar loncat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg
v   Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan                            permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm
v  Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm
4.      Tempat Pendaratan
Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm.

Macam-macam gaya dalam loncat tinggi :
a.       Gaya gunting (scissors)
b.      Gaya guling sisi (western roll)
c.       Gaya straddle dan gaya fosbury flop
Teknik dasar loncat tinggi :
a.       Awalan
b.      Melewati mistar
c.       Mendarat
Paraturan asas loncat tinggi
a.       Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki
b.      Peserta boleh mula meloncat di mana-mana ketinggian yang disukainya.
c.       Sesuatu loncatan akan dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak meloncat, menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya meloncat.
d.      Peserta yang gagal meloncat melintasi palang sebanyak tiga kali berturut-turut (tanpa diambilkiradi paras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar dari pada pertandingan.
e.       Seserang peserta berhak meneruskan loncatannya (walaupun setelah semua peserta yang lai ngagal) sehingga dia tidak dapat meneruskannya lagi mengikut peraturan.
f.        Ketinggian loncatan diukur secara menegak dari paras tanah hingga ke bahagian tenga hatas palang.