SEJARAH ATLETIK
Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis
olahraga
yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani
"athlon" yang berarti
"kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade
pertama kali pada 776 SM.
Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI
(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia), dan di internasional IAAF (International
Association of Athletics Federations). Olahraga atletik merupakan satu-satunya olahraga yang di perlombakan
pada olimpiade tersebut.
Sejarah
Atletik adalah dimulai pada saat diselenggarakan olimpiade pertama. Atletik
sendiri event yang diselenggarakan pada olimpiade tersebut, 776 SM. Saat itu, satu-satunya
event yang ada adalah perlombaan lari atau stade.
Ada beberapa “Games” yang digelar selama era
klasik Eropa:
Panhellenink
Games
-
The Pythian Game (dimulai 6 SM) digelar di
Argolid setiap dua tahun sekali.
-
The
Isthmian Game (dimulai 523 SM) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua
tahun.
-
The
nemean games (dimulai pada 515 SM). Diadakan di argolid setiap dua tahun
sekali.
The roman games
The roman games berasal dari yunani
murni yang menggunakan perlombaan lari dan lempar.
Dahulu, atletik dikenal sebagai
olahraga tempur karena pada abad pertengahan seorang anak bangsawan akan
dilatih dalam hal berlari, bertarung, bergulat, berkuda, memanah, dan pelatihan
senjata. Bangsa lain pun sangat menggemari kontes atletik ini. Antara lain
celtik, teuton, dan goths.
Pada abad ke-19, organisasi formal
dari event modern pun dimulai. Pada saat itu, mulailah dimasukan olahraga
regular dan latihan rezim sekolahan.
Pada 1869, saat berlangsungnya
olahraga modern, atletik modern pada saat itu diorganisasi di trek berjarak 400
m. adapun acara lapangan lainnya, yakni melompat dan melempar dengan
menggunakan tempat yang berada di dalam trek.
Pada 1928, kaum wanita baru mulai
diperbolehkan ikut berpartisipasi pada acara olimpiade, baik yang berada di
dalam trek maupun lapangan.
Pada 1912, dibentuklah IAAF. Sebuah
badan pengelola internasional. Pada 1983, IAAF menyelenggarakan beberapa
kejuaran dunia outdoor. Sebagian ada yang merupakan pertandingan regional,
seperti kejuaran Eropa, American games, dan commonwealth games.
Selain itu, ada sirkuit Liga Emas
Profesional yang di akumulasikan dalam IAAF world athletics final dan kejuaraan
dalam ruangan seperti world indoor championship. Olahraga tersebut memeiliki
profil tinggi selama kejuaraan besar, kususnya olimpiade.
LARI 100 METER
Tehnik lari 100 meter adalah sebagai berikut:
Didalam lari sprint 100 meter ada 3 hal penting yang harus
di kuasai oleh setiap pelari yaitu: teknik start, teknik lari dan teknik
finish.
A.
Teknik
Start
Dalam perlombaan lari dikenal 3
macam start, yaitu start jongkok (crouching start) digunakan pada lari jarak
pendek, start berdiri (standing start) di gunakan pada lari jarak menengah,
jarak jauh dan marathon. Start melayang (flying start) digunakan lari sambung
atau estafet oleh pelari kedua dan pelari berikutnya.
Teknik start jongkok mempunyai 3 macam posisi start yang
dilakukan pada block start, yaitu:
a). Short Startbunc Start (Start
Pendek)
Posisi start ini diukur 16 inci dari garis start sampai
dengan block start depan. Saat jongkok lutut kaki belakang berada di depan
ujung kaki yang lain. Apabila berdiri, ujung kaki belakang akan terletak
kira-kira disamping tumit. Start ini dapat menghasilkan kecepatan yang tinggi,
tetapi bagi anak-anak start ini kurang sesuai karena dengan posisi kaki yang
berdekatan, peranan kedua tangan akan terasa lebih berat, maka start pendek ini
akan sesuai dipakai pada atlet yang sudah terlatih.
b) Medium start (start menengah)
Posisi start ini diukur 21 inci dari
garis start sampai dengan block start depan, Saat berjongkok lutut kaki
belakang kira-kira berada di samping lekukan telapak kaki depan. Start ini juga
biasa menghasilkan kecepatan yang tinggi. Pada posisi ini atlet dapat
mengeluarkan tenaga yang besar untuk melesat dari block start, dengan kecepatan
yang tinggi, sehingga posisi start ini banyak digunakan oleh para atlet.
c) Long start (start panjang)
Posisi start ini diukur 21 inci dari
garis start sampai block start depan, dengan jarak 26 inci diantara block. Saat
berjongkok lutut kaki belakang berada disamping atau kira-kira segaris dengan
tumit kaki depan atau letak lutut lebih mundur lagi, kedua telapak kaki saling
berjauhan. Start ini kurang menguntungkan. Pelari yang berkaki panjang biasanya
sesuai dalam memakai start ini.
Adapun gerakan aba-aba “Siap” lari
jarak pendek 100 meter adalah:
a). Pada aba-aba “bersedia” atlet
mulai menempatkan diri pada block start, dengan kedua kaki bertumpu pada block
start, dan lutut kaki belakang diletakan ditanah, pada saat yang sama tangan
diletakan dibelakang garis start, kurang lebih selebar bahu, dengan ujung-ujung
jari menyentuh tanah, antara ibu jari dan telunjuk membentuk seperti huruf V,
kepala relak dengan pandangan mata kedepan.
b) Pada aba-aba “siap” lutut diangkat
dari tanah sedemikian rupa sehingga kedua kaki sama-sama menjadi sedikit
bengkok, untuk idealnya menurut Vern Gambetta, lutut depan membentuk sudut 90
derajat, dan lutut belakang membentuk sudut antara110 sampai 120. Dan kaki kaki
tersebut menekan pada balok, pinggul menjadi naik sedemikian rupa sehingga
lebih tinggi dari bahu yang letaknya berada diatas tangan, lengan di
pertahankan lurus dengan berat badan dibebankan merata kepada semua titik
tumpu, punggung tidak boleh tinggi dari bahu dan dicari posisi mana yang paling
enak untuk dapat melesat secepatnya dari balok start dan pandangan mata melihat
kedepan, kurang lebih 1,5meter didepan garis start.
c) Pada saat pistol bunyi atau
aba-aba “ya”, si atlet dengan reaksi yang cepa bertolak dari balok start, pada
saat yang sama mengangkat tangan dari tanah, yang mengakibatkan
ketidakseimbangan badan sebagai tahap awal dari gerakan start, kaki belakang
dalam keadaan bengkok bergerak maju, kaki yang lain diluruskan dengan kuat
untuk memberikan daya dorong kedepan, kedua lengan memberikan imbangan gerak
terhadap kedua kaki dan membantu memberikan daya selama gerakan lari.
B.
Teknik
Lari Jarak Pendek 100 Meter
Pada teknik lari jarak pendek ada 3
macam bagian yang harus diperhatikan, yaitu: langkah kaki, ayunan lengan serta
kecondongan badan.
1. Langkah Kaki
Gerakan
lari secara keseluruhan dimulai dengan tanah kembali, siklus keseluruhan
dimulai saat dimana satu kaki melangkah menyentuh tanah, dan sampai kemudian
menyentuh lagi, jadi terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
a). Tahap melangkah (drive)
Mata kaki dan lutut diangkat pada
saat titik berat badan bergerak didepan kaki yang menumpu, dan mendorong
pinggul kedepan. Kaki yang melangkah ditekuk dan bergerak kedepan dan keatas,
ekstensi maksimum dari kaki yang melangkah bersamaan dengan gerak mengangkat
paha dari kiri, ekstensi tersebut kedepan sampai kejari jari kaki.
Kedua lengan mengayun memberi
imbangan gerak terhadap kedua kaki, titik maksimum gerakan ini bersamaan pula
dengan gerak dorong akhir, sehingga bila siku berada dititik jauh dibelakang,
lutut yang satunya akan mencapai tinggi maksimum didepan badan, ayunan tangan
kedepan kearah hidung serta ayunan kebelakang agak keluar dengan siku ditekuk
membuat sudut kira-kira 90 derajat.
b). Kontak (contact)
Kontak dengan tanah untuk lari jarak
pendek khususnya lari jarak 100 meter berbeda dengan lari jarak jauh dan
menengah. Pada lari jarak jauh dan menengah kontak terjadi saat telapak kaki
menyentuh tanah, sedangkan kontak pada saat lari jarak 100 meter terjadi pada
saat bola kaki menyentuh tanah.
c).
Support
Pada saat yang sama lutut sedikit
dibengkokan sebagai persiapan untuk melangkah, sedangkan lutut yang lainya
ketika bergerak kedepan terus dibengkokan (jaga keseimbangan dengan kecepatan)
sampai ini menjadi kaki tumpu (dibawah titik berat badan), dan diteruskan
bersama dengan pinggul bergerak kedepan pada saat rilek pada saat kaki tumpu
menjadi kaki dorong. Ayunan kedua tangan tetap kearah hidung.
d). Tahap pemulihan (recovery)
Sekali gerak melangkah itu selesai,
sentuhan pada tanah yang dibuat oleh tungkai selesai juga, dan titik pusat
berat badan tetap diproyeksikan pada satu garis lurus kedepan (bukan parabola),
tungkai yang telah melangkah secara otomatis akan terangkat kebelakang,
sedangkan tungkai yang lain kedepan dan mulailah terbentuk tarikan yang aktif
ketika tungkai mulai menyentuh tanah.
Tungkai belakang membuat gerakan
rotasi yang berulang ulang dan lengan berayun dengan arah yang berlawanan.
Siklus ini dapat disebut suatu gerakan rilek dalam saaat melayang atau tahap
pemulihan.
2. Ayunan Lengan
Ayunan
lengan pada lari jarak pendek gerakannya lebih keras dibandingkan dengan lari
jarak menengah dan jauh karena dipengaruhi oleh kecepatan yang tinggi, sehingga
secara otomatis ayunan lengan akan lebih keras dan lebih tinggi juga
frekwensinya dan lebih banyak di bandingkan dengan lari jarak menengah dan
jauh. Ayunan tangan harus kuat agar keseimbangan titik terganggu, ayunan tangan
ini mengarah kedepan hidung serta ayunan kebelakang agar keluar dengan siku
ditekuk membentuk sudut 90 derajat.
3. Kecondongan Badan
Pada
lari jarak pendek posisi badan condong kedepan, tidak membungkuk dan juga tidak
membusungkan dada, pandangan tidak terlalu jauh kedepan, sebaiknya kurang lebih
5 sampai 10 meter kedepan (Yusuf Adisasmita, 1992:40)
Namun pada kenyataannya pada atlet
kelas dunia, seperti Carl Lewis dan Ben Johnson, posisi badan tidak condong
kedepan, namun cenderung hampir tegak, hal ini bisa terjadi karena dipengaruhi
oleh kecepatan lari yang sangat tinggi, sehingga secara otomatis badan akan
tegak dalam melakukan lari jarak pendek 100 meter tersebut.
C.
Teknik
Finish
Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan pelari pada waktu melewati garis Finish, diantaranya:
-
Lari
terus tanpa mengubah sikap lari
-
Dada
dicondongkan kedepan, tangan kedua-duanya diayunkan kebawah belakang, di
Amerika lazim disebut “the lunge” atau merobohkan diri.
-
Dada
diputar dengan ayunan tangan kedepan atas, sehingga bahu sebelah majukedepan.
-
Cara
yang paling baik untuk memasuki garis finish adalah dengan cara dada
dicondongkan kedepan, tangan diayunkan kebelakang, karena cara ini paling
efektif dan biasa dilakukan oleh atlet-atlet lari jarak pendek 100 meter.
LARI JARAK MENENGAH
Lari jarak menengah menempuh jarak
800 m dan1500 m. Start yang digunakan untuk lari jarak menengah nomor 800 m
adalah start jongkok,sedangkan untuk jarak 1500 m menggunakan start berdiri.
Pada lari 800 m masing –masing pelari berlari di lintasannya sendiri, setelah
melewati satu tikungan pertama barulah pelari–pelari itu boleh masuk ke dalam
lintasan pertama. Hal yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah adalah
penyesuaian antara kecepatan dan kekuatan / stamina dari masing –masing pelari.
Gerak lari jarak menengah (800
m-1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek. Terletak pada
cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan
menolak dengan ujung kaki. Start dilakukan dengan cara berdiri.
Yang perlu diperhatikan pada
lari jarak menengah
-
Badanharus
selalu rileks atau santai.
-
Lengan
diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
-
Badan
condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
-
Panjang
langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan,panjang langkah harus
sesuai dengan panjang tungkai.
Angkat lutut cukuptinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).
Teknik Start Berdiri untuk Lari
Jarak Menengah (1.500 m) adalah :
1. aba-aba (bersedia) Dengan sikap tenang tetapi menyakinkan
melangkah maju ke depan,berdiri tegak di belakang garis start.
2. aba-aba (siap) Mengambil sikap kaki kiridi
depan dan kaki kanan di belakang, tidakmenginjak garis start, badan condong ke
depan.
3. aba-aba (ya) Mulai berlari dengan
kecepatan yang tidak maksimal melainkan cukupsetengah atau tiga perempat dari
kecepatan maksimal.
Teknik lari gerakan jarak menengah
meliputi :
1. posisi kepala dan badan tidak
terlalu condong, sikap badan seperti sikap orang berlari.
2. Sudut lengan antara 100 – 110
derajat.
3. Pendaratan pada tumit dan menolak
dengan ujung kaki.
4. Ayunkan kedua lengan untuk
mengimbangi gerak kaki.
5. Mengayunkan lutut kedepan tidak stinggi pinggul.
6. Pada waktu menggerakan tungkai bawah
dari belakang kedepan tidak terlalu tinggi.
Peraturan Perlombaan
Peraturan perlombaan ditetapkan oleh
IAAF ( International Amateur AtleticFederation ) atau tingkat nasional PASI (
Persatuan Seluruh Atletik Indonesia ) tentang perlombaan lari jarak menengah :
a. Garis start atau finis dalam
lintasan lari di tunjukan dengan sebuah garis selebar 5 cm siku-siku dengan
batas tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan harus di ukur dari tepi garis start
ke tepi garis finis terdekat dengan garis start.
b. Aba-aba yang di gunakan dalam lari jarak menengah adalah “bersedia”,
“siap” dan “ya” atau bunyi pistol.
c. Semua peserta lomba lari mulai
berlari pada saat aba-aba “ya” atau bunyi pistol yang di bunyikan di udara.
d. Peserta yang membuat kesalahan pada
saat start harus di peringatkan (maksimal 3 kali kesalahan).
e. Lomba lari jarak menengah pada
perlombaan besar dilakukan 4 tahap yaitu : babak pertama, babak kedua, babak
semi final, dan babak final.
f. Babak pertama akan diadakan apabila
jumlah peserta banyak, pemenang 1 dan 2 tiap heat berhak maju kebabak berikutnya.
Diskualifikasi atau hal-hal yang di anggap tidak sah dalam
lari jarak menengah yaitu :
a. Melakukan kesalahan start lebih dari
3 kali.
b. Memasuki lintasan pelari lain.
c. Mengganggu pelari lain.
d. Keluar dari lintasan.
e. Terbukti memakai obat perangsang.
LARI MARATHON
Marathon adalah lari jarak jauh
dengan jarak yang di tentukan, yakni 21,100 km untuk setengah Marathon dan
42,195 km untuk Marathon. Marathon berasal dari legenda pheidippides, seorang
utusan yunani. Legenda yang menyatakan bahwa ia di kirim dari medan perang dari
Marathon ke Athena untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada
pertempuran Marathon (di mana ia baru saja
berjuang), yang terjadi pada bulan Agustus atau September, 490 SM
Gerak dasar lari dapat dilakukan
dengan:
a) Maju, mundur dan ke
samping.
b) Pada lintasan lurus atau lintasan
berkelok-kelok.
c) Cepat dan lambat
d) Suara gaduh atau tanpa suara
e) Mendaki atau menurun.
f) Menaiki tangga (tribune) atau
menuruni tangga.
g) Sendirian, berpasangan atau
berkelompok.
h) Bersama anak-anak lain alau
melawan anak-anak lain.
i) Menggunakan alat bantu atau tanpa
alat bantu.
j) Melewati rintangan.
k) Menggunakan lapangan rumput,
lintasan atau lapangan.
l) Di hutan, kebun atau jalan. Dll
LEMPAR LEMBING
Lembing adalah olahraga yang merupakan
keturunan dari banyak bentuk kompetis idiperebutkan di berbagai bagian dunia
kuno yang melibatkan melemparkan dari peluru. Lembing adalah salah satu
peristiwa yang membentuk bagian dari Olimpiade kuno, dan itu termasuk dalam
perdana Olimpiade modern pada tahun 1896. Lembing akhirnya diatur oleh lintasan
dan lapangan payung tubuh, Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF).
Cara
Memegang Lembing:
ü Cara Finlandia: antara kedua jari
tengah dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing, sedangkan
jari telunjuk diletakkan sewajarnya.
ü Cara Amerika: antara kedua jari
telunjuk dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing.
Cara Membawa Lembing
Ø Tangan sebelah kanan ditekuk,
kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan telinga. Sementara mata lembing
diarahkan ke depan agak serong ke arah bawah.
Ø Tangan sebelah kanan ditekuk,
kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan telinga, tetapi mata lembing
diarahkan ke depan dengan serong ke atas.
Ø Lembing dibawa oleh tangan kanan
yang diletakkan di belakang badan dengan mata lembing diarahkan ke depan serong
atas.
Peraturan
lomba lempar lembing
1.
Lembing
terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan
lembing.
2.
Panjang
lembing putra : 2,6 m – 2,7 m
3.
Berat
lembing putra : 800 gram
4.
Panjang
lembing putri : 2,2 m – 2,3 m
5.
Berat
lembing putri : 600 gram
6.
Lembing
harus dipegang pada tempat pegangan
7.
Lemparan
sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah
8.
Lemparan
tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung lemparan
Persyaratan suatu lemparan yang
syah
Ø Lembing harus di pegang pada bagian
pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari
lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox
tidaklah di izinkan untuk dipakai.
Ø Lemparan itu tidak syah apabila mata
lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya.
Ø Pelempar pada waktu membuat awalan
lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel.
Ø Lemparan tidak syah bila si pelempar
menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis
perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau
menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.
Ø Sesudah membuat gerakan awalan
lempar sampai lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar
memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.
Ø Pelempar tidak boleh meninggalkan
jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap
berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan
garis perpanjangan.
LOMPAT JAUH
Lompat jauh adalah atletik (lintasan
dan lapangan) peristiwa di mana atlet menggabungkan kecepatan, kekuatan, dan
ketangkasan dalam upaya untuk melompat
jauh dari take-off point.
Teknik dasar
lomat jauh
Tujuan
dari lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh
tubuh dari titik tertentu ketitik lainnya. Dalam lompat jauh ini terbagi menjadi
beberapa teknik dasar yaitu :
a)
Awalan (Approach)
Awalan adalah gerakan permulaan
dalam usaha untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya pada waktu
akanmelakukan tolakan.
b)
Tolakan ata utumpuan ( T ake off )
Tolakan adalah perubahan atau
perpindahan gerakan dari gerakan horizontal kegerakan vertikal yang dilakukan
secara cepat.
c) Sikap
badan saat melayang diudara
Sikap melayang diudara yaitu sikap
setelah kaki tolak menolakkan kaki pada
balok tumpuan. Badan akan dapat terangkat melayang diudara, bersamaan dengan
ayunan kedua lengan kedepan atas.
LEMPAR
CAKRAM
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan
berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan. Lempar cakram diperlombakan
sejak Olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram
dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara,
berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke
belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan
sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan
tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram
jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong ke
depan.
Latihan dasar
menggunakan ring karet atau rotan :
1.
Diawali dengan sikap tegap
2. Langkahkan salah satu
kaki sambil mengayunkan ring ke depan
3. Lanjutkan ayunan hingga
mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap lurus dan berada di bawah ketinggian
bahu
4. Langkahkan kaki lurus ke
depan (berlawanan dengan arah tangan). Ikuti gerakan pinggul dan dada ke depan.
Kemudian lepaskan ring, ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke
depan.
Cara memegang cakram:
Pegang dengan buku ujung
jari-jari tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan
ditekuk sedikit ke dalam.
Cara Mengayunkan cakram :
Ayunkan cakram dengan
ring ke depan dan ke belakang di samping tubuh. Pada saat mengayunkan cakram,
tangan yang memegang cakram direntangkan sampai lurus. Jangan sampai lepas
Peraturan
dalam lempar cakram
Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran lempar tanpa menginjak garis lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya melalui setengah lingkaran bagian dalam.pelempar boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan tetapi tidak boleh menyentuh bagian atasnya. Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang terdekat ketepi dalam balok. Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali, kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final). Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung final.
Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran lempar tanpa menginjak garis lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya melalui setengah lingkaran bagian dalam.pelempar boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan tetapi tidak boleh menyentuh bagian atasnya. Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang terdekat ketepi dalam balok. Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali, kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final). Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung final.
Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang sesuai. Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya. Bagian dalam terbuat dari semen, aspal atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya bagian dalam harus datar lebih rendah 14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi lingkaran.
Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5 m, tebal besi lingkaran lempar 6 mm dan harus dicat putih. Garis putih selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi sepanjang 75 cm pada kedua sisi lingkaran.
TOLAK PELURU
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan
bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:
·
Untuk
senior putra = 7.257 kg
·
Untuk
senior putri = 4 kg
·
Untuk
yunior putra = 5 kg
·
Untuk
yunior putri = 3 kg
Teknik Dasar Tolak Peluru
Terdapat beberapa teknik dasar dalam
tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang
peluru : Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk
dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk
orang yang berjari kuat dan panjang. Jari-jari agaka rapat, ibu jari di
samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh
para juara. Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan
lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk
orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan
menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke
samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
Teknik Menolak Peluru Pengenalan
peluru Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang
benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk,
kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan
peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi
kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri
diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan.
Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan
mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam
keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri.
Lengan kiri masih pada sikap semula.
Cara menolakkan peluru Dari sikap
penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak
peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis.
Sudut lemparan kurang dari 40o.
Sikap akhir setelah menolak peluru
Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke
depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang
demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
LONCAT TINGGI
Loncat
tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan meloncat dengan melewat
tiang mistar. Loncat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga
ini untuk memperoleh loncatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut
dengan ketinggian tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet
minimal 2,5 meter, sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Loncat tinggi
dilakukan di arena lapangan atletik. Loncat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.
Sarana dan Prasarana
1.
Untuk Awalan
a) Daerah awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m
b) Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100
a) Daerah awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m
b) Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100
2.
Tiang Loncat
Tiang loncat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal kuat dan kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.
Tiang loncat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal kuat dan kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.
3.
Bilah Loncat
Terbuat dari kayu,metal atau bahan lain yang sesuai dengan :
Terbuat dari kayu,metal atau bahan lain yang sesuai dengan :
v Panjang mistar loncat 3,98 – 4,02 m
dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg
v Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m,
dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus
datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm
v Lebar penopang bilah 4 cm dan
panjang 6 cm
4. Tempat Pendaratan
Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm.
Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm.
Macam-macam gaya dalam loncat tinggi :
a.
Gaya
gunting (scissors)
b.
Gaya
guling sisi (western roll)
c.
Gaya
straddle dan gaya fosbury flop
Teknik
dasar loncat tinggi :
a.
Awalan
b.
Melewati
mistar
c.
Mendarat
Paraturan
asas loncat tinggi
a. Peserta mestilah melonjak dengan
sebelah kaki
b. Peserta boleh mula meloncat di
mana-mana ketinggian yang disukainya.
c. Sesuatu loncatan akan dikira batal
jika peserta menyentuh palang dan tidak meloncat, menjatuhkan palang semasa
membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya meloncat.
d. Peserta yang gagal meloncat
melintasi palang sebanyak tiga kali berturut-turut (tanpa diambilkiradi paras
mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar dari pada pertandingan.
e. Seserang peserta berhak meneruskan
loncatannya (walaupun setelah semua peserta yang lai ngagal) sehingga dia tidak
dapat meneruskannya lagi mengikut peraturan.
f. Ketinggian loncatan diukur secara menegak dari
paras tanah hingga ke bahagian tenga hatas palang.